"MENGENAL BUDAYANYA BUKAN TENTANG BUDAYANYA"
Pernyataan "Sekolah wajib membelajarkan peserta didik mengenal budayanya, bukan tentang budayanya!" mengandung makna yang sangat dalam dalam dunia pendidikan dan pelestarian budaya. Untuk menjelaskan argumentasinya, kita bisa membedahnya dari beberapa aspek berikut:
1. Konsep Mengenal Budaya vs. Tentang Budaya
Mengenal budaya berarti peserta didik mengalami langsung budaya tersebut, baik melalui praktik, interaksi, maupun keterlibatan aktif dalam kegiatan budaya.
Tentang budaya hanya sebatas memahami budaya secara teori tanpa adanya pengalaman langsung dalam praktiknya.
Contohnya, jika sekolah ingin membelajarkan pencak silat sebagai warisan budaya, maka peserta didik harus berlatih langsung pencak silat, bukan hanya membaca sejarah atau menonton video tentang pencak silat.
2. Pendidikan Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)
Prinsip pendidikan yang efektif adalah dengan pendekatan berbasis pengalaman (learning by doing). Jika budaya hanya diajarkan secara tekstual atau naratif, maka maknanya tidak akan terserap secara optimal.
Sebagai contoh:
Peserta didik yang mengenal budaya aksara Sunda akan belajar menulis dan membaca aksara Sunda, bukan hanya mengetahui bahwa aksara Sunda itu ada.
Peserta didik yang mengenal budaya wayang golek akan memainkan wayang dan belajar bagaimana seni pertunjukan itu hidup di masyarakat, bukan sekadar mengetahui namanya.
3. Budaya sebagai Identitas yang Dihidupi
Ketika peserta didik mengenal budaya secara langsung, mereka tidak hanya memahami tetapi juga menginternalisasi budaya tersebut sebagai bagian dari identitas mereka. Hal ini penting agar budaya tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi tetap hidup dan diwariskan ke generasi berikutnya.
Sebagai contoh, jika SDN 2 Sukamanah mengajarkan pencak silat sebagai bagian dari budaya Sunda, maka para peserta didik tidak hanya tahu bahwa pencak silat adalah seni bela diri tradisional, tetapi mereka juga bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk keterampilan, sportivitas, dan kearifan lokal.
Kesimpulan
Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menjadikan budaya sebagai bagian dari pembelajaran yang hidup, bukan sekadar materi hafalan. Dengan cara ini, peserta didik akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya memahami budayanya, tetapi juga melestarikan dan mengembangkannya dalam kehidupan nyata.
Maka, mendukung kegiatan seperti latihan pencak silat di SDN 2 Sukamanah adalah langkah konkret dalam membelajarkan budaya, bukan hanya sekadar mengajarkannya sebagai teori!
06 Februari 2025 Kegiatan
02 Desember 2024 Kegiatan
02 Desember 2024 Kegiatan
15 November 2024 Kegiatan
08 November 2024 Kegiatan
07 November 2024 Kegiatan
05 November 2024 Kegiatan
04 November 2024 Kegiatan
02 November 2024 Kegiatan
31 Oktober 2024 Kegiatan
28 Oktober 2024 Kegiatan
28 Oktober 2024 Kegiatan
25 Oktober 2024 Kegiatan
25 Oktober 2024 Kegiatan
24 Oktober 2024 Kegiatan
24 Oktober 2024 Kegiatan
24 Oktober 2024 Kegiatan
23 Oktober 2024 Kegiatan
23 Oktober 2024 Kegiatan
23 Oktober 2024 Kegiatan
23 Oktober 2024 Kegiatan
23 Oktober 2024 Kegiatan
22 Oktober 2024 Kegiatan
Hubungi Kami
sdnsukamanah2kotatasikmalaya@gmail.com