*Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah dan Cagar Budaya.*
Dasar pemikiran Perda No. 6 Tahun 2023 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah dapat diawali dengan Implementasi kearifan lokal dapat dimulai dari penulisan papan nama sekolah menggunakan huruf Sunda.
Dasar Pemikiran Perda No. 6 Tahun 2023 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah
Peraturan Daerah (Perda) No. 6 Tahun 2023 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah memiliki landasan pemikiran yang kuat dalam rangka melestarikan, melindungi, dan mengembangkan kekayaan budaya lokal. Salah satu bentuk implementasi yang dapat diwujudkan adalah melalui penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah sebagai langkah awal dalam memperkenalkan dan memperkuat kearifan lokal di masyarakat.
1. Menguatkan Identitas Budaya Lokal
- Penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah merupakan langkah strategis dalam memperkuat identitas budaya lokal di tengah masyarakat yang semakin modern. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar Perda No. 6 Tahun 2023, yaitu:
- Menghormati dan Melestarikan Warisan Budaya: Aksara Sunda sebagai bagian dari warisan budaya yang mencerminkan nilai sejarah dan identitas masyarakat Sunda.
- Menguatkan Rasa Bangga terhadap Budaya Lokal: Implementasi ini diharapkan dapat meningkatkan rasa bangga masyarakat, terutama generasi muda, terhadap kebudayaan daerahnya sendiri.
2. Pengintegrasian Kearifan Lokal dalam Sistem Pendidikan
- Perda ini mendukung integrasi kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan sebagai bagian dari upaya pemajuan kebudayaan daerah. Penulisan papan nama sekolah menggunakan aksara Sunda dapat menjadi langkah konkret dalam:
- Mengimplementasikan Pendidikan Muatan Lokal: Penggunaan aksara Sunda memperkaya materi muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah di wilayah Jawa Barat.
- Meningkatkan Pemahaman Budaya kepada Generasi Muda: Siswa akan lebih mengenal, mempelajari, dan menghargai aksara Sunda sebagai bagian dari identitas daerah mereka.
3. Pelestarian Bahasa dan Aksara Sunda
- Aksara Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya yang perlu dilestarikan di tengah ancaman kepunahan akibat globalisasi dan modernisasi. Implementasi aksara Sunda di papan nama sekolah selaras dengan tujuan Perda No. 6 Tahun 2023, yaitu:
- Melestarikan Bahasa dan Aksara Sunda: Menggunakan aksara Sunda pada media publik seperti papan nama sekolah membantu memperkenalkan aksara ini secara luas dan menjaga keberlangsungannya.
- Menghidupkan Kembali Penggunaan Aksara Sunda: Mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan menggunakan aksara Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan Kebudayaan
- Perda ini menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan daerah. Penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah dapat menjadi langkah awal yang sederhana namun memiliki dampak luas, seperti:
- Mendorong Partisipasi Komunitas Lokal: Komunitas pencinta aksara Sunda dan budayawan lokal dapat dilibatkan dalam proses pembuatan dan desain papan nama.
- Meningkatkan Kesadaran Budaya Masyarakat: Melalui eksposur harian pada aksara Sunda, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya melestarikan kebudayaan lokal.
5. Mendukung Pariwisata Budaya
Penggunaan aksara Sunda juga dapat menjadi daya tarik wisata budaya, terutama bagi wisatawan yang tertarik dengan keunikan dan kekayaan budaya lokal. Hal ini sejalan dengan visi Perda No. 6 Tahun 2023 yang juga bertujuan mempromosikan potensi pariwisata budaya daerah.
Kesimpulan: Langkah Awal Implementasi Kearifan Lokal
Implementasi kearifan lokal melalui penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah adalah contoh konkret dari penerapan Perda No. 6 Tahun 2023. Langkah ini tidak hanya melestarikan budaya dan identitas lokal, tetapi juga memberikan edukasi dan meningkatkan rasa kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya mereka sendiri.
Dengan demikian, kebijakan ini sejalan dengan tujuan pemajuan kebudayaan yang diamanatkan oleh Perda, dan dapat menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian budaya lainnya di berbagai aspek kehidupan masyarakat di Jawa Barat.
Mengimplementasikan kearifan lokal melalui penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah merupakan langkah yang baik dalam melestarikan budaya dan identitas daerah. Berikut ini beberapa ide implementasi serta manfaat penggunaan aksara Sunda pada papan nama sekolah:
1. Penulisan Papan Nama Sekolah dalam Dua Bahasa:
Papan nama sekolah bisa ditulis dalam dua bahasa:
Bahasa Indonesia dengan huruf Latin.
Bahasa Sunda dengan aksara Sunda.
Contoh:
SD Negeri 1 Bandung
ᮞᮓᮩ ᮛᮀ᮪ᮙᮤ 1 ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ
2. Menyertakan Panduan Pembacaan:
Untuk memudahkan masyarakat yang belum familiar dengan aksara Sunda, papan nama bisa menyertakan panduan pembacaan di bawahnya. Hal ini membantu proses pembelajaran aksara Sunda bagi siswa dan masyarakat sekitar.
3. Mengadakan Edukasi dan Sosialisasi:
Sekolah dapat mengadakan kegiatan edukasi singkat mengenai cara membaca dan menulis aksara Sunda. Ini bisa dijadikan bagian dari mata pelajaran muatan lokal atau kegiatan ekstrakurikuler.
4. Menggunakan Desain yang Menarik dan Artistik:
Papan nama bisa didesain dengan estetik yang mencerminkan budaya Sunda, seperti menggunakan ornamen khas Sunda (batik Sunda, motif megamendung) di sekitarnya.
Manfaat Implementasi Kearifan Lokal Ini:
Melestarikan Budaya: Aksara Sunda sebagai bagian dari budaya lokal tetap terjaga dan dikenal oleh generasi muda.
Meningkatkan Kebanggaan Lokal: Penggunaan aksara Sunda meningkatkan rasa bangga terhadap identitas daerah.
Mempromosikan Pendidikan Karakter: Mengajarkan nilai-nilai lokal dan menghargai kekayaan budaya bangsa.
Menarik Wisatawan: Papan nama dengan aksara lokal juga dapat menarik perhatian wisatawan yang tertarik dengan budaya daerah.
Langkah Implementasi di Sekolah:
1. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan: Pastikan mendapat izin dan dukungan dari dinas pendidikan terkait perubahan papan nama.
2. Melibatkan Guru Seni dan Bahasa Sunda: Agar penulisan dan desain sesuai dengan kaidah yang benar.
3. Sosialisasi kepada Orang Tua dan Masyarakat: Menginformasikan tujuan dan pentingnya penerapan aksara Sunda di lingkungan sekolah.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelestarian aksara Sunda bisa dimulai dari lingkup pendidikan, dan secara perlahan meresap ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Nama SDN 2 SUKAMANAH jika ditulis dalam aksara Sunda menjadi:
ᮞᮓᮩ ᮔ᮪ᮓᮤ 2 ᮞᮥᮊᮙᮔᮂ
Berikut penjelasan penulisannya:
1. SDN: Ditulis sebagai ᮞᮓᮩ ᮔ᮪ᮓᮤ, yaitu singkatan dari "Sekolah Dasar Negeri".
2. 2: Angka ditulis sebagaimana dalam angka Latin (2).
3. SUKAMANAH: Ditulis sebagai ᮞᮥᮊᮙᮔᮂ, yaitu menggunakan aksara Sunda dengan mengikuti pengucapan dan suku kata yang benar.
Jika akan digunakan dalam papan nama, pastikan aksara ditulis dengan jelas dan mengikuti kaidah penulisan yang sesuai agar mudah dibaca dan dikenali.
06 November 2024 Pengumuman
02 November 2024 Pengumuman
29 Oktober 2024 Pengumuman
29 Oktober 2024 Pengumuman
Hubungi Kami
sdnsukamanah2kotatasikmalaya@gmail.com